Tips#04.
Be
The Answerer!
Coba diam sejenak
Sahabat!
Tenangkan dirimu 2
menit. Berusahalah agar pikiranmu tidak terganggu dengan hal lain. Kalau sudah Ok!
Nah sekarang, coba ingat kembali Anda saat berada di satu jam lalu atau tiga sampai empat jam yang baru saja
terlewati:
·
Apakah Anda menjadi sebab dari munculnya
satu masalah, entah itu hal sepele atau masalah besar?
·
Apakah Anda baru saja berselisih
pendapat dengan rekan kerja, atasan, istri atau suami atau anak Anda?
·
Apakah Anda baru saja lupa janji untuk
buat laporan?
·
Anda baru saja menebar marah, fitnah,
isu yang tidak benar? atau
·
Anda menyebabkan pertengkaran? bahkan
·
Anda sengaja merencanakan kesalahan
kecil di bagian kerja Anda agar temanmu dipersalahkan atas kejadian itu?
Hai
Sahabat, saya tidak coba membuat Anda berpikir negatif tentang diri Anda saat
ini. Saya tidak berusaha untuk mengajak anda membuat litani sikap buruk Anda. Dan memang, itu bukan maksud saya.
Yang
paling penting ialah ini: Setiap kali
Anda menjadi penyebab terjadinya sesuatu yang kurang menyenangkan bagi orang
lain, apakah Anda sempat berpikir tentang perasaan orang-orang tersebut?
Jika
tak ada rasa itu…hmmm Sahabat, Anda
sudah harus ke psikiater. Pasti ada
sesuatu yang salah dengan dirimu. Jangan salah, hal itu akan berakibat buruk
untuk hidupmu selanjutnya. Tapi bila demikian adanya dirimu saat ini, saya
sangat yakin, hati dan pikiran Anda saat ini masih dihantui oleh perasaan
tertentu.
Memang
sering Anda bisa menyimpan rasa bersalah itu dan coba bilang dalam hatimu, Ah…saya
baik-baik saja kog! Padahal ada rasa
bersalah di sana. Atau sebaliknya, hati Anda bahkan masih berharap cemas sambil
menanti berita buruk tentang ‘korban’ sikap anda? Apa pun itu, yang pasti, Anda
tidak sedang bahagia saat ini. Hati kecilmu sedang bergejolak. Jika ini yang
terjadi, Anda baru saja menjadi pencipta masalah! Dan karena Anda, ada banyak
orang yang terluka hati dan perasaannya.
Ingat
pepatah tua ini: Bila anda pencipta
masalah, anda baru saja menancapkan sebuah paku pada sebatang kayu. Meski Anda
berusaha keras agar mencabut paku itu. Yah memang akhirnya paku itu tercabut,
tapi di kayu itu masih tertinggal lubang bekas paku tadi, dan sampai kapan pun, lubang itu tak akan
tertutup sempurna. Itulah yang baru saja Anda lakukan untuk orang-orang
terdekatmu.
Jangan
khawatir Sahabat, saya bisikan rahasia kecil ini: Mulai saat ini, Anda harus menjadi JAWABAN bagi orang lain, bagi
perusahaan, bagi kantor Anda dan bagi orang-orang terdekat Anda, kapan pun dan di
mana pun. Janganlah pernah menjadi pencipta masalah.
Lalu,
bagaimana caranya agar Anda menjadi
JAWABAN bagi orang lain?
#Trik:
·
Menjadi
JAWABAN bagi orang lain berarti Anda berusaha se-minimal mungkin untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan orang
lain atau perusahaan Anda. Sebaliknya, Anda akan berusaha untuk se-maksimal mungkin membantu dengan cara
apa saja kebutuhan rekan kerja dan orang lain tanpa harus diminta.
·
Sekarang,
coba perhatikan baik-baik rekan kerja yang ada di dekat Anda di ruangan kerja
atau di perusahaan ini. Kalau sebelumnya, Anda terlihat cuek saja, saatnya Anda sedikit memaksa diri untuk melihat
kebutuhan mereka. Cukuplah Anda perhatikan dua orang saja, siapa pun dia, apa
pun jabatannya. Lalu, temukan pada masing-masing orang tersebut satu kebutuhan
yang harus segera Anda jawab!
·
Nah, urutkan
nama dua orang dimaksud dan hasil pengamatan Anda:
o Nama :________________
o Kebutuhan : ________________
o Jawaban Saya :_________________ (tetapkan
langkah konkrit bagaimana Anda bisa menjadi Jawaban bagi rekan Anda, dan lakukanlah
sekarang)
Salam sukses!
Simon Wenehen
Konsultan SDM
& Trainer dari Persona Consulting
hp.081228869034
wa. 087872062313
email: swenehen@gmail.com
No comments:
Post a Comment