Pada zaman sekarang ini, kata-kata investasi sering kali dengan mudahnya ditemukan. Bahkan sampai hal yang tidak pernah terpikirkan akan menjadi instrument Investasi, bisa berubah menjadi instrument tersebut.
Dahulu, ketika mendengar Investasi, mungkin yang pertama kali muncul dalam pikiran, adalah berupa Emas, Rumah, Deposito, Saham. Tapi sekarang, beragam sekali jawabannya. Yang lagi heboh, Batu akik, lalu ada mobil antik, atau bahkan mainan LEGO !
Tapi yang ingin kita bahas khusus, adalah Properti. Apakah benar Properti itu Investasi?
Sayangnya, cukup banyak pemahaman yang salah mengenai Properti. Hampir mayoritas orang menganggap Properti adalah investasi dan harganya pasti naik. Tetapi itu tidak sepenuhnya benar, walaupun tidak sepenuhnya salah.
Bagian mana yang “agak” benar?
Bagian benar nya adalah harga rumah dapat naik. Minimal kenaikan 10% dipicu karena inflasi. Bahkan dengan kondisi tertentu, dapat naik 30% bahkan sampai 60% per tahun.
Lalu dimana letak salah nya?
Letak salahnya adalah harga property selalu naik. Ini terjadi di Amerika dimana terjadi property bubble. Dan ini tidak menutup kemungkinan bisa saja terjadi di Indonesia suatu hari nanti.
Lantas kenapa ada yang harga naik 10% saja per tahun, ada juga yang naik hingga 60%?
Kenaikan hingga 60% per tahun jelas karena ada nya spekulan di dunia properti. Yang menjadikan property sarana berdagangnya.
Ini menjadi perhatian khusus bagi pembeli properti. Karena kita akan bersaing dengan para pedagang dan spekulan property. Akan menjadi hal yang sangat buruk bagi pembeli property untuk ditinggali dan di konsumsi. Membeli property di daerah tersebut hanya akan untung apabila kita juga menjadi pedagang atau spekulan.
Lalu Properti sebagai Investasi ?
Properti yang dibeli sebagai konsumsi kita bukanlah Investasi. Seperti saat kita kecil, selalu belajar kebuthan dasar hidup. Sandang, Pangan, Papan (properti). Selama Properti untuk kita konsumsi, rasanya sulit menganggap sebagai Investasi. Apalagi biaya yang dikeluarkan selama kita konsumsi cukup banyak.
Beberapa biaya yang akan muncul mulai saat membeli property sampai dikonsumsi :
1. Biaya Akta Jual Beli
2. Biaya Balik Nama
3. Pajak
4. Biaya PNPB (Penerimaan Negara Bukan Pajak)
5. Biaya PPN
6. Biaya Appraisal (yang menggunakan KPR)
7. Biaya Administrasi
8. Biaya Provisi
9. Biaya Berkala (Air, Listrik, Kebersihan, Telepon, Kemananan)
10. Biaya Renovasi
Itu adalah beberapa diantara biaya yang muncul.
Sangat memungkinkan ada biaya tambahan diluar 10 biaya tersebut.
Jadi, masih berpikir property pasti Investasi? Atau ternyata Properti yang dimiliki terus membuat kita mengeluarkan biaya?
Labels
Alfi
(5)
ANIME
(3)
Apple
(2)
AWD
(9)
Economy
(4)
FASHION
(4)
FILM
(27)
Finance
(1)
Gadget
(6)
GadgetNews
(2)
Gading
(1)
Game
(7)
Hermès
(1)
Investasi
(1)
Karier
(2)
KETEQ10
(2)
Leadership
(3)
MAL
(42)
Motivasi
(5)
Ponsel
(4)
Preview
(2)
Properti
(1)
Review
(24)
Sepakbola
(7)
Simon
(5)
Tech
(1)
TRAVEL
(2)
Tri
(6)
Unboxing
(2)
Wisnu
(2)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Entri Populer
-
Live Action film sedang menjamur di dunia perfilman Jepang, hal ini dimanfaatkan betul oleh salah satu manga hits bukan hanya di Jepan...
-
Pixar is Back! Ya ini lah headline yang akan mengawali review saya kali ini. Mari kita mulai bahas film ini! Inside out seperti fi...
-
Startup? Istilah ini semakin nge-tren di telinga anak muda. Dalam menyambut dan memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober. Ti...
Labels
MAL
(42)
FILM
(27)
Review
(24)
AWD
(9)
Game
(7)
Sepakbola
(7)
Gadget
(6)
Tri
(6)
Alfi
(5)
Motivasi
(5)
Simon
(5)
Economy
(4)
FASHION
(4)
Ponsel
(4)
ANIME
(3)
Leadership
(3)
Apple
(2)
GadgetNews
(2)
KETEQ10
(2)
Karier
(2)
Preview
(2)
TRAVEL
(2)
Unboxing
(2)
Wisnu
(2)
Finance
(1)
Gading
(1)
Hermès
(1)
Investasi
(1)
Properti
(1)
Tech
(1)
No comments:
Post a Comment